Senin, 30 September 2013

Tips Mengatasi Anak Yang Malas Belajar



10. Tips Mengatasi Anak Yang Malas Belajar
Beberap hari lalu saya sempat berdiskusi dengan teman sekos saya, mulanya beliau bercerita tentang adik laki-lakinya yang malas untuk belajar padahal sebentar lagi dia akan menghadapi ujian akhir kelulusan SD. Sebuat saja namanya “Ardi”, Ardi ini termasuk anak yang belum bisa belajar dengan baik atau masih malas-malasan, kalaupun dia belajar itu hanya untuk menghindari omelan kakak dan ibunyan yang selalu menyuruhnya untuk belajar, dan bisa ditebak selama dia di ruang belajar yang dilakukan pun hanya pura-pura belajar atau belajar asal-asalan, sekolah pun hanya sekedar sebagai rutinitas seharian yang hanya berlalu begitu saja, sekedar menuruti perintah orang tua.
Apa yang terjadi pada Ardi sebenarnya juga banyak dialami anak-anak usia sekolah di masyarakat kita. Tak terhitung lagi berapa banyak orang tua yang mengeluh dan kecewa dengan nilai anaknya yang jeblok (jelek) karena anaknya malas belajar, dan sebaliknya tidak jarang juga kita menemukan anak yang ngambek atau menagis gara-gara selalu disuruh belajar. Ada orang tau yang memarahi anaknya, mengancam si anak untuk tidak akan membelikan ini dan itu kalau si anak tidak belajar, membanding-bandingkan anaknya dengan anak lain, atau bahkan ada orang tua yang mengunakan cara kekerasan (menjewer, menyentil, mencubit, atau memukul). Jelas semua ini akan sangat berpengaruh pada fisik maupun psikis siswa.
Lalu sebenarnya bagaimanakah cara untuk mengatasi anak yang malas belajar? Masih perlukan kita dengarkan keluhan-keluahn orang tua tentang anaknya yang malas belajar? Haruskah anak itu ngambek atau menagis gara-gara dimarahin orang tuanya dan disuruh-suruh untuk belajar?
Untuk mengatasi permasalahan tersebut ada baiknya kalau terlebih dahulu kita mencari penyebab dari prikalu malas belajar, kemudian baru mencari solusi guna mengatasinya. Betul Bu/Pak….? :D
Malas belajar pada anak secara psikologis merupakan wujud dari melemahnya kondisi mental, intelektual, fisik, dan psikis anak. Malas belajar timbul dari beberapa faktor, untuk lebih mudahnya terbagi menjadi dua faktor besar, yaitu: 1) faktor intrinsik ( dari dalam diri anak), dan 2) Faktor ekstrinsik (faktor dari luar anak).
1. Dari Dalam Diri Anak (Intrinsik)
Rasa malas untuk belajar yang timbul dari dalam diri anak dapat disebabkan karena kurang atau tidak adanya motivasi diri. Motivasi ini kemungkinan belum tumbuh dikarenakan anak belum mengetahui manfaat dari belajar atau belum ada sesuatu yang ingin dicapainya. Selain itu kelelahan dalam beraktivitas dapat berakibat menurunnya kekuatan fisik dan melemahnya kondisi psikis. Sebagai contoh, terlalu lama bermain, terlalu banyak mengikuti les ini dan les itu, terlalu banyak mengikuti ekstrakulikuler ini dan itu, atau membantu pekerjaan orangtua di rumah, merupakan faktor penyebab menurunnya kekuatan fisik pada anak. Contoh lainnya, terlalu lama menangis, marah-marah (ngambek) juga akan berpengaruh pada kondisi psikologis anak.
2. Dari Luar Anak (Ekstrinsik)
Faktor dari luar anak yang tidak kalah besar pengaruhnya terhadap kondisi anak untuk menjadi malas belajar. Hal ini terjadi karena:
a. Sikap Orang Tua
Sikap orang tua yang tidak memberikan perhatian dalam belajar atau sebaliknya terlalu berlebihan perhatiannya, bisa menyebabkan anak malas belajar. Tidak cukup di situ, banyak orang tua di masyarakat kita yang menuntut anak untuk belajar hanya demi angka (nilai) dan bukan mengajarkan kepada anak akan kesadaran dan tanggung jawab anak untuk belajar selaku pelajar. Akibat dari tuntutan tersebut tidak sedikit anak yang stress dan sering marah-marah (ngambek) sehingga nilai yang berhasil ia peroleh kurang memuaskan. Parahnya lagi, tidak jarang orang tua yang marah-marah dan mencela anaknya bilamana anak mendapat nilai yang kuang memuaskan. Menurut para pakar psikologi, sebenarnya anak usia Sekolah Dasar janga terlalu diorentasikan pada nilai (hasil belajar), tetapi bagaimana membiasakan diri untuk belajar, berlatih tanggung jawab, dan berlatih dalam suatu aturan.
b. Sikap Guru
Guru selaku tokoh teladan atau figur yang sering berinteraksi dengan anak dan dibanggakan oleh mereka, tapi tidak jarang sikap guru di sekolah juga menjadi objek keluhan siswanya. Ada banyak macam penyebabnya, mulai dari ketidaksiapan guru dalam mengajar, tidak menguasai bidang pelajaran yang akan diajarkan, atau karena terlalu banyak memberikan tugas-tugas dan pekerjaan rumah. Selain itu, sikap sering terlambat masuk kelas di saat mengajar, bercanda dengan siswa-siswa tertentu saja atau membawa masalah rumah tangga ke sekolah, membuat suasana belajar semakin tidak nyaman, tegang dan menakutkan bagi siswa tertentu.
c. Sikap Teman
Ketikan seorang anak berinteraksi dengan teman-temannya di sekolah, tentunya secara langsung anak bisa memperhatikan satu sama lainnya, sikap, perlengkapan sekolah, pakaian dan asesoris-asesoris lainnya. Tapi sayangnya tidak semua teman di sekolah memiliki sikap atau perilaku yang baik dengan teman-teman lainnya. Seorang teman yang berlebihan dalam perlengkapan busana sekolah atau perlengkapan belajar, seperti sepatu yang bermerk yang tidak terjangkau oleh teman-teman lainnya, termasuk tas sekolah dan alat tulis atau sepeda dan mainan lainnya, secara tidak langsung dapat membuat iri teman-teman yang kurang mampu. Pada akhirnya ada anak yang menuntut kepada orang tuanya untuk minta dibelikan perlengkapan sekolah yang serupa dengan temannya. Bilamana tidak dituruti maka dengan cara malas belajarlah sebagai upaya untuk dikabulkan permohonannya.
d. Suasana Belajar di Rumah
Bukan suatu jaminan rumah mewah dan megah membuat anak menjadi rajin belajar, tidak pula rumah yang sangat sederhana menjadi faktor mutlak anak malas belajar. Rumah yang tidak dapat menciptakan suasana belajar yang baik adalah rumah yang selalu penuh dengan kegaduhan, keadaan rumah yang berantakan ataupun kondisi udara yang pengap. Selain itu tersedianya fasilitas-fasilitas permainan yang berlebihan di rumah juga dapat mengganggu minat belajar anak. Mulai dari radio tape yang menggunakan kaset, CD, VCD, atau komputer yang diprogram untuk sebuah permainan (games), seperti Game Boy, Game Watch maupun Play Stations. Kondisi seperti ini berpotensi besar untuk tidak terciptanya suasana belajar yang baik.
e. Sarana Belajar
Sarana belajar merupakan media mutlak yang dapat mendukung minat belajar, kekurangan ataupun ketiadaan sarana untuk belajar secara langsung telah menciptakan kondisi anak untuk malas belajar. Kendala belajar biasanya muncul karena tidak tersedianya ruang belajar khusus, meja belajar, buku-buku penunjang (pustaka mini), dan penerangan yang bagus. Selain itu, tidak tersediannya buku-buku pelajaran, buku tulis, dan alat-alat tulis lainnya, merupakan bagian lain yang cenderung menjadi hambatan otomatis anak akan kehilangan minat belajar yang optimal.
Enam langkan untuk mengatasi mals belajar pada anak dan membantu orangtua dalam membimbing dan mendampingi anak yang bermasalah dalam belajar antara lain:
1. Mencari Informasi
Orangtua sebaiknya bertanya langsung kepada anak guna memperoleh informasi yang tepat mengenai dirinya. Carilah situasi dan kondisi yang tepat untuk dapat berkomunikasi secara terbuka dengannya. Setelah itu ajaklah anak untuk mengungkapkan penyebab ia malas belajar. Pergunakan setiap suasana yang santai seperti saat membantu ibu di dapur, berjalan-jalan atau sambil bermain, tidak harus formal yang membuat anak tidak bisa membuka permasalahan dirinya.
2. Membuat Kesepakatan bersama antara orang tua dan anak.
Kesepakatan dibuat untuk menciptakan keadaan dan tanggung jawab serta memotivasi anak dalam belajar bukan memaksakan kehendak orang tua. Kesepakatan dibuat mulai dari bangun tidur hingga waktu hendak tidur, baik dalam hal rutinitas jam belajar, lama waktu belajar, jam belajar bilamana ada PR atau tidak, jam belajar di waktu libur sekolah, bagaimana bila hasil belajar baik atau buruk, hadiah atau sanksi apa yang harus diterima dan sebagainya. Kalaupun ada sanksi yang harus dibuat atau disepakati, biarlah anak yang menentukannya sebagai bukti tanggungjawabnya terhadap sesuatu yang akan disepakati bersama.
3. Menciptakan Disiplin.
Bukanlah suatu hal yang mudah untuk menciptakan kedisiplinan kepada anak jika tidak dimulai dari orang tua. Orang tua yang sudah terbiasa menampilkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari akan dengan mudah diikuti oleh anaknya. Orang tua dapat menciptakan disiplin dalam belajar yang dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan. Latihan kedisiplinan bisa dimulai dari menyiapkan peralatan belajar, buku-buku pelajaran, mengingatkan tugas-tugas sekolah, menanyakan bahan pelajaran yang telah dipelajari, ataupun menanyakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam suatu pelajaran tertentu, terlepas dari ada atau tidaknya tugas sekolah.
4. Menegakkan Kedisiplinan.
Menegakkan kedisiplinan harus dilakukan bilamana anak mulai meninggalkan kesepakatan-kesepakatan yang telah disepakati. Bilamana anak melakukan pelanggaran sedapat mungkin hindari sanksi yang bersifat fisik (menjewer, menyentil, mencubit, atau memukul). Untuk mengalihkannya gunakanlah konsekuensi-konsekuensi logis yang dapat diterima oleh akal pikiran anak. Bila dapat melakukan aktivitas bersama di dalam satu ruangan saat anak belajar, orang tua dapat sambil membaca koran, majalah, atau aktivitas lain yang tidak mengganggu anak dalam ruang tersebut. Dengan demikian menegakkan disiplin pada anak tidak selalu dengan suruhan atau bentakan sementara orang tua melaksanakan aktifitas lain seperti menonton televisi atau sibuk di dapur.
5. Ketegasan Sikap
Ketegasan sikap dilakukan dengan cara orang tua tidak lagi memberikan toleransi kepada anak atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya secara berulang-ulang. Ketegasan sikap ini dikenakan saat anak mulai benar-benar menolak dan membantah dengan alasan yang dibuat-buat. Bahkan dengan sengaja anak berlaku ’tidak jujur’ melakukan aktivitas-aktivitas lain secara sengaja sampai melewati jam belajar. Ketegasan sikap yang diperlukan adalah dengan memberikan sanksi yang telah disepakati dan siap menerima konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukannya.
6. Menciptakan Suasana Belajar
Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman merupakan tanggung jawab orangtua. Setidaknya orang tua memenuhi kebutuhan sarana belajar, memberikan perhatian dengan cara mengarahkan dan mendampingi anak saat belajar. Sebagai selingan orangtua dapat pula memberikan permainan-permainan yang mendidik agar suasana belajar tidak tegang dan tetap menarik perhatian.
Ternyata malas belajar yang dialami oleh anak banyak disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu sebelum anak terlanjur mendapat nilai yang tidak memuaskan dan membuat malu orangtua, hendaknya orang tua segera menyelidiki dan memperhatikan minat belajar anak. Selain itu, menumbuhkan inisiatif belajar mandiri pada anak, menanamkan kesadaran serta tanggung jawab selaku pelajar pada anak merupakan hal lain yang bermanfaat jangka panjang. Jika enam langkah ini dapat diterapkan pada anak, maka sudah seharusnya tidak adalagi keluhan dari orang tua tentang anaknya yang malas belajar atau anak yang ngambek karena selalu dimarahi orang tuanya.

Brungau Studio
Dilianto Jhn
0852 2060 8045

Kriteria Seorang Guru Yang Baik



Kriteria Seorang Guru Yang Baik
04 Jul
Seorang guru yang baik merupakan daya tarik tersendiri bagi siswa untuk mengikuti pelajarannya di kelas. Karena bila seorang guru berhasil menampilkan sikap yang baik menarik, maka tentunya akan berdampak bagi siswa untuk bersemangat dalam proses belajar dengannya. Selain itu, seorang siswa akan merasa sangat rugi bila melewatkan kesempatan untuk mengikuti pelajaran dengan sang guru tersebut.
Bukan berarti, siswa tersebut pilih-pilih dengan gurunya, siswa akan tetap menerima setiap guru yang ditugaskan untuk mengajar mereka, tapi ada hal-hal yang lebih dalam pandangan siswa berkaitan dengan kenyamanan dan kesan yang didapatkan bila ia mengikuti pelajaran dengan seorang guru yang baik dan menyenangkan. Sikap ketertarikan siswa dengan guru yang mengajarnya juga ikut mempengaruhi minat dan partisipasi siswa dalam belajar dan mempengaruhi tingkat prestasi siswa.
Jadi, kehadiran guru yang baik dalam mendidik dan mengajar siswa-siswi merupakan kebutuhan bagi setiap siswa. Dan sudah seharusnya guru-guru pun mengoreksi diri untuk menjadi guru yang menyenangkan bagi setiap siswa yang belajar dengannya. Seperti apakah sosok guru yang baik dan menyenangkan tersebut? Tentu kita (siswa) memiliki kriteria masing-masing. Pada umumnya ada beberapa aspek yang menjadi daya tarik seorang guru dalam mengajar, dan menimbulkan kesan yang baik (positif) bagi siswa.
Aspek-aspek tersebut antara lain adalah:
1. Cerdas dan berwibawa
Syarat mutlak menjadi guru harus cerdas, karena pekerjaan mendidik atau mengajarkan. Dengan kecerdasannya, maka guru dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dan menuntun siswa untuk memahami setiap materi pelajaran. Dengan kecerdasannya, guru akan tampil di hadapan siswa dengan penuh wibawa. Sosok guru seperti itu akan mempermudah bagi guru dalam menguasai kelas dan melakukan pendekatan untuk membangun hubungan yang saling menghormati antara guru dan siswa.
2. Penampilan yang rapi dan sopan
Seorang guru merupakan “model” bagi siswanya, maka tidak heran bila sebagian siswa menilai positif bagi guru yang berpenampilan rapi dan menarik. Dengan selalu menggunakan busana dan mengenakan penampilan yang bersahaja sebagai figur yang diteladani dari segala aspek. Sehingga siswa akan merasa nyaman ketika belajar dengan guru tersebut.
3. Disiplin
Guru juga harus pintar membagi waktu, sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan seefisien mungkin dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa. Oleh karena itu, dapat katakan bahwa guru yang baik adalah guru yang disiplinnya tinggi dan konsisten. Dengan sikap demikian maka segala tujuan yang hendak dicapai dari proses pendidikan akan segera tercapai degan mudah dan pencapaian yang sesuai harapan pemerintah dan segenap warga negara penikmat hasil pendidikan.
4. Sosok yang edukatif
Guru harus memiliki latar belakang yang baik, dan mampu menjadi sosok yang edukatif bagi siswanya. Karena guru merupakan panutan atau teladan bagi siswanya dalam membentuk karakter dan kepribadian yang utama, maka guru hendaknya, semua aspek yang terdapat pada diri guru bisa menjadi referensi hidup bagi siswanya yang sedang mencari jati diri pada masa remaja.
5. Ramah dan bersahabat
Siswa adalah manusia yang juga membutuhkan rasa kehangatan dari wajah seorang gurunya. Dengan keramahan dan sikap yang bersahabat dengan siswa, maka akan terbentang sisi kesamaan antara guru dan siswa sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lain.
6. Adil dan menyayangi siswa
Sifat adil yang dicerminkan seorang guru terhadap seluruh siswa merupakan pintu gerbang bagi guru untuk memperoleh respons yang sehat antara guru dengan siswa, dan siswa terhadap siswa. Dengan perlakuan yang adil terhadap seluruh siswa, maka akan membuat siswa merasa yakin untuk sukses secara bersama-sama melalui pendidikan yang disampaikan oleh guru.
7. Tegas dan demokratis
Guru harus tegas dalam memberikan batasan dalam hal yang menjadi aturan bersama dalam kelas belajar agar batasan antara guru dan siswa menjadi sangat jelas dan tidak terdapat ketimpangan wewenang guru terhadap siswa. Dengan ketegasannya, guru memberikan ganjaran semacam hadiah (penghargaan) bagi siswa yang berprestasi, ataupun memberi sanksi yang berlaku bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah.
8. Terbuka dan maju
Pandangan yang luas dalam diri seorang guru akan memberikan warna berbeda dalam kelas yang diajarkannya. Dengan sikap yang terbuka, guru akan mendidik siswa untuk berperan aktif dalam belajar dan membangun budaya kritis bagi siswa. Karena setiap gagasan siswanya ikut dipertimbangkan sehingga anak merasa dihargai secara moral. Di samping itu, guru harus berpola pikir yang jauh lebih maju (modern) sesuai dengan perkembangan zaman.
9. Menguasai metode pembelajaran
Agar proses belajar menjadi lebih efektif, maka sangat penting bagi guru untuk menguasai banyak metode dalam pembelajaran. Tujuannya agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pelajaran dengannya. Kombinasi metode yang sesuai dengan materi pelajaran, akan menarik perhatian siswa untuk aktif dalam belajar dan materi yang disampaikan oleh guru akan lebih mudah diterima oleh siswa.
10. Komunikatif dengan siswa
Untuk mendukung proses pembelajaran di dalam kelas, maka kemampuan guru dalam berkomunikator dengan siswa menjadi unsur yang mutlak harus melekat pada diri seorang guru. Dengan kemampuan komunikatif tersebut, maka siswa akan cepat merespons materi yang diajarkan oleh guru.
Demikianlah penjabaran singkat tentang beberapa kriteria guru yang baik dan menyenangkan dalam proses pembelajaran di sekolah. Semoga bermanfaat.

Brungau Studio.
Dilianto Jhn
0852 2060 8045

Jumat, 13 September 2013

Panggal-Panggal

Brungau Studio
Melayani :
Fhotograpy -Video Shooting-Editing Video & Fhoto-Rental Computer-Instal Computer-Fhoto Wedding-Dll

Alamat Jln Lintas Sumatra KM32.
Desa Panggal-Panggal
Kp.IV.No.160.
Kecamatan Semidang Aji
Kab.OKU
32155

Hub: 0852 2060 8045
Dilianto Jhn

Padang Bindu

Brungau Studio
Melayani :
Fhotograpy-Video Shooting-Editing Fhoto&Video-Rental Computer-Instal Computer-Fhoto Wedding-Dll.
Alamat:
Jalan Lintas Sumatra KM32
Desa Panggal-Panggal
KpIV,No160
Kecamatan Semidang Aji
Kab.OKU
32155
Hub: 0852 2060 8045
Dilianto Jhn

Padang Bindu.

Brungau Studio
Melayani :
Fhotograpy-Video Shooting-Editing Fhoto&Video-Rental Computer-Instal Computer-Fhoto Wedding-Dll.
Alamat:
Jalan Lintas Sumatra KM32
Desa Panggal-Panggal
KpIV,No160
Kecamatan Semidang Aji
Kab.OKU
32155
Hub: 0852 2060 8045
Dilianto Jhn.

Padang Bindu

Brungau Studio
Melayani :
Fhotograpy-Video Shooting-Editing Fhoto&Video-Rental Computer-Instal Computer-Fhoto Wedding-Dll.
Alamat:
Jalan Lintas Sumatra KM32
Desa Panggal-Panggal
KpIV,No160
Kecamatan Semidang Aji
Kab.OKU
32155
Hub: 0852 2060 8045
Dilianto Jhn.

Padang Bindu

Brungau Studio
Melayani :
Fhotograpy-Video Shooting-Editing Fhoto&Video-Rental Computer-Instal Computer-Fhoto Wedding-Dll.
Alamat:
Jalan Lintas Sumatra KM32
Desa Panggal-Panggal
KpIV,No160
Kecamatan Semidang Aji
Kab.OKU
32155
Hub: 0852 2060 8045
Dilianto Jhn

Padang Bindu

Brungau Studio
Melayani :
Fhotograpy-Video Shooting-Editing Fhoto&Video-Rental Computer-Instal Computer-Fhoto Wedding-Dll.
Alamat:
Jalan Lintas Sumatra KM32
Desa Panggal-Panggal
KpIV,No160
Kecamatan Semidang Aji
Kab.OKU
32155
Hub: 0852 2060 8045
Dilianto Jhn

Padang Bindu

Brungau Studio
Melayani :
Fhotograpy-Video Shooting-Editing Fhoto&Video-Rental Computer-Instal Computer-Fhoto Wedding-Dll.
Alamat:
Jalan Lintas Sumatra KM32
Desa Panggal-Panggal
KpIV,No160
Kecamatan Semidang Aji
Kab.OKU
32155
Hub: 0852 2060 8045
Dilianto Jhn

Ogan Bersatu

Brungau Studio
Melayani :
Fhotograpy-Video Shooting-Editing Fhoto&Video-Rental Computer-Instal Computer-Fhoto Wedding-Dll.
Alamat:
Jalan Lintas Sumatra KM32
Desa Panggal-Panggal
KpIV,No160
Kecamatan Semidang Aji
Kab.OKU
32155
Hub: 0852 2060 8045
Dilianto Jhn

Brungau Studio

Brungau Studio
Alamat jalan lintas sumatra KM32
desa panggal-panggal
KP IV.No 160
kecamatan semidang aji
kab oku
32155
Melayani :
Fhotograpy-Video Shooting-Editing fhoto&Video-Fhoto Wedding-Fhoto gandeng-Instal Computer-Rental Computer-Dll
Hub : 0852 2060 8045
Dilianto Jhn