Senin, 27 Februari 2012

Karate Tapak Suci (TS).

Suasana Khidmat Selimuti Akhir Kegiatan Sosialisasi Keilmuan Tapak Suci PDF
Berita & Kegiatan
Oleh: Redaksi   
Rabu, 18 Januari 2012 00:00

“Sudah tiba saat berpisah, pisah hanya di lahirnya. Dihati kita tetaplah satu, karena Ikrar kita satu.” Begitulah petikan lagu perpisahan yang dilantunkan pada acara penutupan kegiatan Sosialisasi Keilmuan TAPAK SUCI (Ahad, 15/1/2012) yang berlangsung di Asrama Haji Pd.Gede, Jakarta. Suasana khidmat menyelimuti ruang acara penutupan yang dihadiri oleh para peserta yang merupakan utusan dari wilayah-wilayah TAPAK SUCI, yang berbaur bersama segenap nara sumber dan instruktur, Dewan Guru dan Dewan Pendekar, pengurus Pimpinan Pusat, serta para undangan yang hadir.
Kegiatan Sosialisasi Keilmuan TAPAK SUCI yang berlangsung pada 13-15 Januari 2012, di Jakarta ini diikuti oleh ratusan Kader dan Pendekar dari wilayah-wilayah TAPAK SUCI, termasuk dari Perwakilan Wilayah TAPAK SUCI Singapura dan salah seorang anggota dari Eropa.


Sekalipun acara Sosialisasi Keilmuan yang berupa sosialisasi delapan jurus permainan Tapak Suci ini telah usai, namun sesungguhnya ini merupakan langkah awal bagi para Kader dan Pendekar untuk melanjutkan hasil sosialisasi ke daerah-daerahnya. Karena itulah, PPTS mempersiapkan dokumentasi berupa DVD keilmuan untuk dimiliki oleh tiap-tiap pimwil yang hadir. Ketua Dewan Guru TAPAK SUCI, H. Ismail Navianto, SH.,MH.,P.Br, berpesan bahwa dokumentasi keilmuan itu adalah milik perguruan yang diberikan kepada para anggota, sehingga karenanya perlu dikuasai oleh para anggota untuk dapat disosialisasikan. Sedangkan bagi masyarakat luas, bukanlah dipandang suatu kebutuhan untuk ikut memiliki dokumentasi jurus-jurus, namun yang lebih dibutuhkan masyarakat adalah agar hasil daya guna dari kekuatan jurus-jurus itu dapat dirasakan manfaatnya sebagai wujud pengabdian Tapak Suci kepada masyarakat.  Selain itu beliau juga berpesan agar anggota yang dapat hadir pada kegiatan ini jangan lantas menjadi tinggi hati. "Para instruktur nanti jangan merasa dirinya lebih hebat dari yang lainnya karena itu akan membawa kepada takabbur", ucap beliau.

Keilmuan TAPAK SUCI yang disosialisasikan oleh Dewan Guru adalah delapan jurus permainan yang masing-masing jurus itu dikembangkan oleh sumbernya sendiri, dikembalikan pada gerakan aslinya yang telah dikembangkan. Maka secara praktis jurus-jurus ini memperlihatkan kekayaan gerak jurus Tapak Suci yang keseluruhannya merupakan jurus Tapak Suci yang satu. Di dalam Tapak Suci dikenal delapan jurus permainan yang masing-masing memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu. Delapan jurus itu adalah Jurus Mawar, Jurus Katak, Jurus Ikan Terbang, Jurus Naga, Jurus Lembu, Jurus Merpati, Jurus Rajawali, dan Jurus Harimau. Sifat keilmuan Tapak Suci yang metodis dan dinamis membuat jurus-jurus Tapak Suci terus berkembang dan dikembangkan. Dengan demikian diharapkan secara efektif mencapai taraf kemahiran dan kepraktisan yang berdayaguna, tidak saja untuk perkelahian semata namun juga untuk meningkatkan derajat kesehatan, pembinaan karakter, dan pengolahan seni ketangkasan, dan terlebih lagi untuk mempererat persaudaraan.

Dengan kembalinya para utusan Tapak Suci ke daerahnya masing-masing, semoga tidak saja akan memperkuat gerak jurus semata, namun lebih dari itu yaitu mempererat ukuwah Islam dan tali silaturahim Tapak Suci. "Dihati kita tetaplah satu, karena janji kita satu." (/MIR)

Sosialisasi Keilmuan TAPAK SUCI PDF
Berita & Kegiatan
Oleh: Redaksi   
Senin, 16 Januari 2012 00:00

Jakarta, PPTS - Sebanyak 197 Kader dan 100 Pendekar Tapak Suci mengikuti kegiatan Sosialisasi Keilmuan TAPAK SUCI, pada 13-15 Januari 2012, bertempat di Asrama Haji Pd. Gede, Jakarta. Kegiatan yang bertujuan meningkatkan kualitas pemahaman dan pendayagunaan keilmuan Tapak Suci diikuti oleh Kader dan Pendekar utusan pimpinan wilayah yang berada di seluruh Indonesia, termasuk pula utusan dari Perwakilan Wilayah TAPAK SUCI Singapura. Bertindak sebagai Panitia Pelaksana adalah para anggota Tapak Suci yang berada di DKI Jakarta dan sekitarnya, dibawah koordinasi Drs.H.Hisbullah Rachman, P.Br., sebagai Ketua Panitia Pelaksana.
Hadir dalam acara pembukaan pada Jum'at (13/1/2012) Bapak Abdul Fattah Wibisono, yang memberikan tausiyah mewakili Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam tausiyahnya, beliau memuji sekaligus mengingatkan konsistensi Tapak Suci sebagai sebuah gerakan seni beladiri yang menyandarkan seluruh kekuatannya hanya kepada Allah semata dan bukannya kepada kekuatan-kekuatan mistis yang tak lain merupakan bentuk-bentuk kemusyrikan.

Kegiatan yang secara resmi dibuka oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH, H. Muchdi Pr.,P.Br ini merupakan program kerja Dewan Guru TAPAK SUCI dalam fungsinya sebagai pengarah dan penggerak keilmuan Tapak Suci yang mana kegiatan ini juga langsung melibatkan Dewan Pendekar PPTS dalam fungsinya sebagai pelaksana pembinaan dan pemassalan keilmuan Tapak Suci.

Dalam sambutannya, H.Muchdi Pr.,P.Br menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk konsistensi perguruan dalam melestarikan pencak silat sebagai seni budaya bangsa yang luhur, agar tidak punah sehingga dapat terus beregenerasi. Hal ini mengingat bahwa beberapa perguruan pencak silat di Indonesia sudah tergolong hampir punah keberadaannya. Dan merupakan harapan bersama bahwa Tapak Suci dapat tetap terus ada hingga akhir jaman.

Nampak hadir diantara para Kader dan Pendekar TAPAK SUCI yaitu para anggota dan simpatisan TAPAK SUCI yang ingin bersilaturahim dan menyaksikan dari dekat kegiatan ini, termasuk pula hadir beberapa pendekar senior diantaranya yaitu Bapak Chusnan David, seorang pendekar TAPAK SUCI yang juga salah satu sumber keilmuan dalam jurus permainan Harimau, semakin menambah hangatnya suasana silaturahim keluarga besar TAPAK SUCI ini.

Dalam acara penutupan (Ahad, 15/1/2012), ditampilkan jurus-jurus permainan TAPAK SUCI hasil kegiatan sosialisasi ini, yang dibawakan oleh perwakilan peserta sebagai ujud kesiapan para peserta untuk mengemban amanah perguruan dalam meneruskan hasil sosialisasi ini ke daerahnya. Hymne TAPAK SUCI pun melantun mengiringi acara penutupan yang berlangsung khidmat. Majulah, majulah, Tapak Suci Jaya. (/MIR)


Salurkan bantuan kemanusiaan melalui LAZIZ Muhammadiyah PDF
Berita & Kegiatan
Oleh: Redaksi   
Kamis, 28 Oktober 2010 09:01

Bangsa Indonesia sedang dirundung duka, mengalami bencana gempa dan tsunami di Mentawai, dan bencana meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta. Untuk merespon hal ini, Muhammadiyah melalui amal usahanya sudah mensiagakan bantuan kesehatan bagi para korban.

Sebagai contoh; PKU Muhammadiyah Pakem dan PKU Muhammadiyah Cangkringan siap siaga untuk menolong korban bencana Gunung Merapi yang meletus 26 Oktober 2010 silam. Kesiagaan ini didukung penuh oleh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan RS PKU Muhammadiyah Bantul, termasuk jika ada kebutuhan dari Disaster Medical Committee (DMC) atau Tim Kesehatan Khusus Bencana yang telah berpengalaman menangani korban bencana, disamping dukungan dari PKO LAZISMU dari Jakarta. Sedangkan Posko Muhammadiyah Tanggap Awas Merapi yang berkedudukan di SMK Muhammadiyah Turi, Kecamatan Turi, juga telah siap mengulurkan bantuan untuk korban letusan merapi. Posko menerima bantuan dalam bentuk uang tunai, bahan konsumsi, karpet, selimut dan baju layak pakai.
Sementara itu untuk menanggapi bencana di Mentawai, sekurang-kurangnya sebanyak 15 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon telah diberangkatkan dengan KM Labobar menuju Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, bersama dengan relawan lainnya termasuk dari Wanadri, Rescue Jakarta Timur, dan Rescue Jakarta Utara. Mereka akan singgah sebentar di Pelabuhan Teluk Bayur untuk menjemput ratusan sukarelawan dan barang bantuan yang ada di Padang, Sumatera Barat. Disamping itu Muhammadiyah juga mengirimkan tim medis dari Palembang dan beberapa daerah lainnya untuk membantu korban bencan di Mentawai.

LAZIS Muhammadiyah (LAZISMU) adalah lembaga nirlaba tingkat nasional yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.
Berdiri pada tahun 2002 yang ditandai dengan penandatangan deklarasi pendirian oleh Prof. Dr. HA. Syafi’i Ma’arif, MA (Buya Syafi’i) dan selanjutnya dikukuhkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional melalui SK No. 457/21 November 2002.

Salurkan kepedulian anda untuk korban bencana Merapi dan Mentawai melalui Posko Muhammadiyah untuk Bencana. Bantuan ini dikoodinir secara terpusat oleh LAZIS Muhammadiyah melalui rekening BCA: 8780 171 171, Mandiri: 123 00 99 00 8999, dan BNI Syariah: 00 915 39 444, a.n LAZISMU (LAZIS Muhammadiyah). Bantuan tersebuat akan langsung dikirimkan ke Posko bantuan dilokasi bencana.(MIR


Sejarah Singkat TAPAK SUCI PDF
Profil - Sejarah
Oleh: Redaksi Portal   
Kamis, 05 Juli 2007 19:49


Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dialah Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya);tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya lah apapun yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apapun dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi (Singgasana) Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan (hanya) Dialah (Allah) yang Mahatinggi lagi Mahabesar.
(Al Baqarah: 255)

Dan bersiaplah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi, dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang, (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh-musuh Allah dan musuh-musuhmu berserta orang-orang (manapun) selain mereka, yang kamu tidak mengetahuinya (memperkirakannya); sedang Allah (saja) yang mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu, dan kamu tidak akan dianiaya (dizalimi).
(Al Anfaal:60)
Dengan Rahmat Allah SWT, didorong oleh semangat beribadah menurut ajaran Islam dan dengan kesadaran akan fungsi angkatan muda dalam Muhammadiyah sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna Gerakan Muhammadiyah, pada tanggal 10 Rabi'ul Awwal 1383 Hijriyah yang bertepatan dengan tanggal 31 Juli 1963 Miladiyah, di Yogyakarta lahir organisasi Perguruan Seni Beladiri Indonesia TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH, disingkat TAPAK SUCI, dengan ikhlas mengabdikan diri kepada Agama, Bangsa, dan Negara.
Bahwa sesungguhnya Pencak Silat adalah seni beladiri Indonesia, yang merupakan budaya bangsa yang luhur dan bermoral, perlu dilestarikan dan dikembangkan serta dijaga dari pengaruh syirik dan menyesatkan yang dapat menodai nilai luhur ajaran yang terkandung di dalamnya. TAPAK SUCI bertekad bulat mengagungkan asma Allah, dan dengan dijiwai sikap jujur, amanah, rendah hati, berakhlaq mulia, mengamalkan ajaran Islam yang bersumber kepada Al Qur'an dan As Sunnah. Sebagai kader persyarikatan Muhammadiyah, TAPAK SUCI senantiasa melahirkan kader-kader Muhammadiyah yang cakap, intelektual, tangguh, beriman dan berakhlaq, dan senantiasa siap untuk mengabdikan diri pada Persyarikatan Muhammadiyah, Agama, Bangsa, dan Negara.
Perguruan Seni Beladiri Indonesia TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH, disingkat TAPAK SUCI, adalah perguruan seni beladiri yang berasas Islam, bersumber pada Al Quran dan As Sunnah, berjiwa persaudaraan, berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah, berstatus sebagai organisasi otonom. TAPAK SUCI  memiliki kelengkapan sebagai sebuah organisasi pergerakan, dengan ajaran pencak silat yang bersumber pada aliran TAPAK SUCI yang bersih dari pengaruh syirik dan menyesatkan. TAPAK SUCI didirikan di Yogyakarta pada tanggal 10 Rabi'ulawal 1383 H atau bertepatan dengan tanggal 31 Juli 1963. Pimpinan Pusat TAPAK SUCI berkedudukan di tempat berdirinya, mempunyai wilayah dan daerah di Indonesia serta Perwakilan di Luar Negeri.

Maksud dan Tujuan

(1) Mendidik serta membina ketangkasan dan keterampilan Pencak Silat sebagai beladiri, seni olahraga dan budaya bangsa Indonesia; (2) Memelihara dan mengembangkan kemurnian Pencak Silat Aliran TAPAK SUCI sebagai budaya bangsa yang luhur dan bermoral, sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran Islam serta bersih dari syirik dan menyesatkan; (3) Mendidik dan membina anggota untuk menjadi Kader Muhammadiyah.
TAPAK SUCI menggembirakan dan mengamalkan dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar dalam usaha mempertinggi Ketahanan Nasional.

Sejarah SingkatSejarah TAPAK SUCI sebagai sebuah aliran dan perguruan pencak silat telah dimulai jauh sebelum tahun 1963. Berawal dari aliran pencak silat Banjaran yang dikuasai oleh KH.Busyro Syuhada (lahir tahun 1827), yang bermukim di pesantren di Binorong, Banjarnegara, Jawa Tengah. KH.Busyro Syuhada mempunyai murid diantaranya yaitu; Achyat (H. Burhan), dan M. Yasin (H. Abu Amar Syuhada). Murid lainnya yang pernah belajar kepada KH.Busyro Syuhada adalah Soedirman, yang kelak berkiprah dalam dunia milter dan dikenal sebagai Panglima Besar Jenderal Sudirman. KH. Abu Amar Syuhada sendiri adalah murid sekaligus teman seperjuangan KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.
Tahun 1921, dua kakak-beradik asal Kauman, Yogyakarta, A.Dimyati (kakak) dan M.Wahib (adik), belajar pencak kepada KH.Busyro Syuhada, di Banjarnegara. Aliran yang semula berkembang di Banjarnegara, kemudian pindah ke Kauman, Yogyakarta, seiring dengan perpindahan KH.Busyro Syuhada dan H.Burhan ke kampung itu. Perpindahan itu juga merupakan akibat dari gerakan perlawanan bersenjata yang dilakukan KH.Busyro sehingga karenanya beliau kerap menjadi sasaran penangkapan yang dilakukan rezim kolonial Belanda.

Selanjutnya, A.Dimyati dan M.Wahib ditunjuk oleh KH.Busyro untuk berkelana (mengembara), masing-masing ke arah barat dan ke arah timur Pulau Jawa untuk adu kaweruh (adu ilmu) dalam rangka memperdalam ilmu beladiri dan berdakwah. Setelah bertahun-tahun berkelana, kemudian keduanya kembali ke Kauman, Yogyakarta.

Aliran ini kemudian berkembang menjadi perguruan pencak di Kauman, Yogyakarta. Pada tahun 1925, atas restu KH. Busyro Syuhada, kedua kakak-beradik A.Dimyati dan M.Wahib mendirikan paguron (perguruan) yang diberi nama Paguron Cikauman (aliran Banjaran-Kauman). Pada waktu didirikan, telah digariskan dengan tegas dasar yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua murid-murid aliran Kauman-Banjaran, yaitu: (1). Paguron Cikauman, berlandaskan Al Islam dan berjiwa ajaran KH.Ahmad Dahlan, membina pencak silat yang berwatak serta berkripadian Indonesia, bersih dari sesat dan sirik; (2) Mengabdikan perguruan untuk perjuangan agama serta bangsa dan negara; (3) Sikap mental dan gerak langkah anak murid harus merupakan tindak-tanduk Kesucian.

Paguron ini memiliki landasan agama dan kebangsaan yang kuat, dan menegaskan seluruh pengikutnya untuk bebas dari syirik (menyekutukan Allah) serta mengabdikan perguruan untuk perjuangan agama dan bangsa.
Perguruan Cikauman banyak melahirkan pendekar-pendekar yang tangguh, seperti misalnya M.Djuraimi pada generasi pertama. Dari Paguron Cikauman ini pula kemudian lahir Paguron Seranoman (Kauman sebelah Utara), yang didirikan oleh M. Syamsuddin, pada generasi ke-2. Pada generasi ke-3, tampil M.Zahid, pendekar yang dikenal cemerlang akalnya. Generasi berikutnya, tercatat Moh.Djamiat Dalhar, yang tidak asing lagi di dunia olahraga Indonesia sebagai macan bola yang belum ada tandingannya. Pada generasi ini juga tampil Wasthon Sudjak dan M.Bakir Odrus. Pada generasi ke-5, Ibu Pertiwi mencatat nama dua puluh orang murid Kauman di bawah pimpinan KH.Burhan, yang semuanya adalah anggota Laskar Angkatan Perang Sabil (APS), yang gugur sebagai kusuma bangsa ketika perlawananan senjata melawan Belanda di belahan barat Yogyakarta. Kelak untuk mewarisi jiwa patriotik itu, TAPAK SUCI membentuk kelompok inti yang terdiri dari 20 orang anggota, yang diberi nama KOSEGU (Korps Serba Guna). Untuk kali pertama KOSEGU secara aktif membantu penumpasan gerakan komunis di sekitar tahun 60-an di Yogyakarta.
Paguron Cikauman, yang dilanjutkan dengan Perguruan Seranoman, untuk selanjutnya kemudian melahirkan Paguron Kasegu, yang didirikan oleh M.Barie Irsjad, pada generasi ke-6. Sekalipun melahirkan paguron-paguron yang namanya berbeda, namun kesemua paguron itu berakar pada aliran pencak silat yang sama yaitu aliran Kauman-Banjaran, disamping kenyataan bahwa M.Barie Irsjad (Paguron Kasegu) memang berasal dari murid Seranoman, dan juga memang sebagai murid Cikauman.

Pada era Paguron Kasegu inilah, atau tepatnya pada bulan Janurari 1963, muncul gagasan untuk merealisasikan rencana mendirikan satu perguruan yang melebur serta melanjutkan paguron-paguron yang sealiran itu, yaitu satu perguruan yang berorientasi lebih luas, diorganisir dengan AD & ART, dengan materi latihan yang tersusun, teratur, dan memakai seragam. Gagasan ini disampaikan kepada Pendekar M.Wahib yang kemudian menyatakan bersedia untuk menilai ilmu yang akan diajarkan. Dengan dasar itulah, dan dengan pengertian dan maksud agar ada satu wadah yang menyatukan sehingga tidak selalu melahirkan paguron yang baru, Pendekar Besar A.Dimyati dan M.Wahib merestui bahwa Perguruan TAPAK SUCI adalah sebagai kelangsungan dari Paguron Kauman yang didirikan pada tahun 1925 dan berpusat di Kauman,Yogyakarta.  Pada tahun 1963, murid-murid dari masing-masing paguron inilah yang bahu membahu mempersiapkan kelahiran TAPAK SUCI. Paguron TAPAK SUCI merupakan adalah amanat dari Pendekar-pendekar Cikauman (Kauman-Banjaran) kepada generasi penerus bangsa untuk dipelihara, dibina, dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya pada jalan kebenaran.
Untuk merealisasikan rencana pendirian perguruan ini Pendekar M. Wahib mengutus 3 orang muridnya, yaitu: Ahmad Djakfar, Slamet, dan M.Dalhar Suwardi. Kemudian M. Syamsuddin mengirim 2 orang muridnya yaitu M.Zundar Wiesman dan Anis Susanto. Sedangkan murid yang berasal dari Kasegu antara lain yaitu Drs. Irfan Hadjam, M. Djakfal Kusuma, Sobri Ahmad, dan M.Rustam. Keseluruhannya ini merupakan murid-murid pada generasi ketujuh, generasi yang berperan ketika TAPAK SUCI didirkan. Murid-murid generasi ketujuh ini mulai berlatih tahun 1957, dengan pembinaan yang dilakukan bersamaan dan berkelanjutan. Maka berdasarkan kenyataan-kenyataan itulah yang akhirnya mengilhamkan gagasan untuk merealisasikan perguruan yang menyatukan murid-murid dari ketiga perguruan, menjadi perguruan yang lebih besar, perguruan yang lebih kuat dan terorganisir, yang tidak lagi berorientasi kampung namun menjadi gerakan yang mendunia.
tokohts.jpg

logo.gif
Lahirnya TAPAK SUCI
Atas izin Allah SWT, pada malam Jumat, tanggal 10 Rabiulawwal 1383 H, atau bertepatan dengan 31 Juli 1963, di Kauman, Yogyakarta, dideklarasikan berdirinya Persatuan Pencak Silat TAPAK SUCI. Pada waktu deklarasi, digariskan bahwa; (1) Tapak Suci berjiwa ajaran KH. Ahmad Dahlan; (2) Keilmuan Tapak Suci metodis dinamis; (3) Keilmuan Tapak Suci bersih dari syirik. Nama Perguruan dirumuskan dengan mengambil dasar dari ajaran Perguruan Kauman, sehingga ditetapkanlah nama TAPAK SUCI. Tata tertib upacara disusun oleh Moh. Barie Irsyad. Doa dan Ikrar disusun oleh H. Djarnawi Hadikusuma. Lambang Perguruan diciptakan oleh M. Fahmie Ishom. Lambang Anggota diciptakan oleh Suharto Sudjak. Lambang Tim Inti Kosegu dibuat oleh Ajib Hamzah. Bentuk dan warna pakaian ditentukan oleh M. Zundar Wiesman dan Anis Susanto.
Susunan pengurusnya yang pertama sebagaimana tersebut sebagai berikut:
Pelindung:  H. Djarnawi Hadikusuma
Penasehat: Drs.Med. M. Diham Hadjam
Ketua I: M.Barie Irsjad
Ketua II: Drs.Irfan Hadjam
Sekretaris I: M.Rustam
Sekretaris II: M.Dalhar Suwardi
Bendahara I: M.Sobri Achmad
Bendahara II:  M.Zundar Wiesman
Perlengkapan:  Achmad Djakfar; M.Slamet
Anggota: M.Djakfal Kusuma; Anis Susanto
Bidang Keilmuan:  A. Dimyati; M.Wahib
Bidang Medis:  Dr.M.Baried Ishom
Pada usia enam bulan Tapak Suci dapat tampil yang pertama dihadapan masyarakat yaitu pada Pagelaran Pencak Silat dalam Ta'aruf Pembukaan Kongres Islam Asia Afrika di Kepatihan, Yogyakarta.
Setahun setelah berdiri, tepatnya tahun 1964, TAPAK SUCI secara de facto sudah merupakan gerakan Muhammadiyah. Lambang Sinar Matahari pun dimasukkan ke dalam Lambang TAPAK SUCI sebagai identitas bahwa TAPAK SUCI adalah gerakan Muhammadiyah. Sebutan perguruan dilengkapi menjadi TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH, berdasar kenyataan bahwa Tapak Suci didirikan oleh putera-putera dari keluarga-keluarga Muhammadiyah. HR.Haiban Hadjid menjalankan amanat sebagai Ketua Umum, dan H.Djarnawi Hadikusuma duduk sebagai Penasehat. Di tahun 1964 dibukalah pendaftaran anggota untuk umum secara besar-besaran. Pada kesempatan ini cukup banyak anggota baru yang mendaftar, termasuk yang berasal dari aktifis PPI, KAPPI, KAMI, dan HMI, di Yogyakarta.
Aris Margono (pelajar SPG Muhammadiyah I Yogyakarta), adalah salah satu murid yang belajar Tapak Suci pada masa itu. Ia adalah aktifis KAPPI di Yogyakarta. Ia gugur pada tanggal 10 Maret 1966, dan kemudian diabadikan sebagai Pahlawan Ampera di Yogyakarta. Seorang aktifis lainnya, Aris Munandar (Pelajar SMP Muhammadiyah X, Yogyakarta), juga gugur pada hari yang sama.
Setelah meletusnya pemberontakan G30 S/PKI, Tapak Suci kembali ke sarang dan berkonsetrasi kembali pada organisasi. Kali ini organisasi mesti memenuhi kebutuhan untuk melatih di daerah-daerah. Beberapa daerah mengajukan permintaan untuk dibuka latihan Tapak Suci. Hal itu pulalah yang mendorong Tapak Suci cepat tersebar ke daerah-daerah. Beberapa praktisi beladiri yang berada di lingkungan Muhammadiyah pun ikut bergabung dengan Tapak Suci, sehingga dengan demikian menyemarakkan gegap gempita Tapak Suci baik dari sisi organisasi maupun keilmuan. Perguruan Tapak Suci yang awalnya hanya di Yogyakarta akhirnya berkembang keluar Yogyakarta dan masuk ke daerah-daerah lainnya. Tapak Suci betul-betul dihadapkan pada tantangan berupa kaderisasi dan manajerial organisasi.

Keluarga Pertama
Di Jember, Jawa Timur, sebelumnya sudah terdapat sebuah perguruan besar, yaitu Perguruan Guntur.  Perguruan Guntur dipimpin oleh H.Syeh Abussamad Alwi, Buchory Achmad, dan Hadiningram. Ketika Tapak Suci mengembangakn sayapnya ke wilayah timur, kedua perguruan ini saling bertemu. Perguruan Guntur menyatakan akan bergabung dengan Tapak Suci apabila Tapak Suci memiliki kelebihan. Setelah melalui pembuktian, penampilan jurus, dan adu kaweruh, cita-cita kedua perguruan ini dimuluskan oleh Allah SWT. Perguruan Guntur menyatakan bergabung dengan Tapak Suci. Atas ridho dan kehendak Allah SWT, Jember menjadi Keluarga Pertama Tapak Suci yang berada di luar Yogyakarta.

Pemantapan Organisasi
Di tahun 1966 diselenggarakan Konferensi Nasional I Tapak Suci yang dihadiri oleh para utusan dari daerah-daerah. Pada saat itu berhasil dirumuskan pemantapan organisasi secara nasional, dan Perguruan Tapak Suci dikembangkan lagi namanya menjadi Gerakan dan Lembaga Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Kemudian melalui Sidang Tanwir Muhammadiyah pada tanggal 28 Juli s.d 1 Agustus 1967 di Yogyakarta, Tapak Suci Putera Muhammadiyah diterima dan ditetapkan menjadi organisasi otonom ke-11 di Persyarikatan Muhammadiyah. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari dukungan KH. Ahmad Badawi, seorang pimpinan Muhammadiyah yang berwawasan luas dan bijaksana, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum PP.Muhammadiyah. KH.Ahmad Badawi memandang bahwa TAPAK SUCI sangat efektif sebagai tempat pembinaan Kader Muhammadiyah.
Dari rintisan sejarah ini dapat kita temui bahwa Tapak Suci tidak dibesarkan oleh kehebatan orang perorang. Keilmuan Tapak Suci juga bukan keilmuan yang berasal dari kehebatan satu orang semata. Tapak Suci lahir, tumbuh, dan menjadi besar karena berjamaah. Tapak Suci lahir karena ridho dan kerelaan, yang direspon oleh kerja nyata yang ikhlas. Makna Tapak Suci telah mengisyaratkan anggotanya untuk berkarya nyata dengan ikhlas dan berserah diri kepada Allah, sebagai manifestasi dari tindak-tanduk kesucian.

Prestasi olahraga dan seni

Dalam Kejuaraan Nasional I Tapak Suci tahun 1967 di Jember, pertandingan Pencak Silat Tapak Suci dilaksanakan dengan pertarungan bebas. Hal ini bercermin dari tradisi perguruan sejak dulu dalam melakukan sabung (pertarungan) yaitu menggunakan sistem full-body contact, yang mana setiap anggota tubuh adalah sasaran sah untuk diserang, kecuali mata dan kemaluan. Namun ternyata sistem pertarungan seperti itu tidak dapat diterapkan dalam pertandingan olahraga karena dapat mengakibatkan cidera, cacat permanen, bahkan kematian. Maka seiring dengan itu sejak Kejurnas I di Jember tahun 1967 sistem pertandingan olahraga Tapak Suci terus mengalami penyempurnaan, sekalipun hingga beberapa dasawarsa ke depan kemudian, sistem pertandingan olahraga Tapak Suci tetap tidak menggunakan pelindung badan (body-protector), dengan pengertian bahwa pelindung badan pesilat Tapak Suci adalah keilmuan dan ketangkasan si pesilat. Pada Kejurnas I di Jember itu pun sudah diperlombakan pencak silat seni, yang mana yang dilombakan adalah Kerapihan Teknik Permainan.
Ketika Tapak Suci memantapkan diri dalam gerakan olahraga dan seni, keilmuan Tapak Suci ditampilkan melalui 4 aspek; mental-spiritual, olahraga, seni, dan beladiri. Adapun ilmu pengebalan tubuh ataupun anggota tubuh berupa alat penyasar, mulai ditinggalkan. Hal ini mengingat adanya anjuran dari Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah agar ilmu tersebut disimpan, kalau toh itu ilmu yan haq, akan tetapi dikhawatirkan dapat menjadi satu kesombongan.

Perguruan Historis IPSI
Pada masa-masa perkembangan Perguruan Tapak Suci yang telah merambah ke persada nusantara, maka dipandang perlu bagi Perguruan Tapak Suci untuk mencari induk organisasi pencak silat. Pada waktu itu sekurang-kurangnya ada tiga organisasi yang menamakan diri sebagai induk organisasi pencak silat Indonesia, yaitu: PPSI yang digerakkan dari Bandung, IPSI yang digerakkan dari Jakarta, dan BAPENSI yang digerakkan dari Yogyakarta, yang masing-masing mencari kekuatan pendukung.
Melalui Rapat Kerja Nasional yang dilaksanakan pada tanggal 19 s.d 20 April 1967 di Pekalongan, disamping memutuskan dan mengesahkan Anggaran Rumah Tangga, Tapak Suci berketetapan hati memilih Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (sekarang Ikatan Pencak Silat Indonesia) sebagai induk organisasi pencak silat. Untuk itu Tapak Suci didaftarkan kepada PB. IPSI dan langsung diterima menjadi anggota nasional. Tapak Suci didudukkan sebagai salah satu dari 10 Perguruan Historis IPSI, mengingat peran Tapak Suci yang menunjang tegak berdirinya PB. IPSI yang kala itu kondisinya sedang kritis.


Senjata Khas TAPAK SUCI PDF
Profil - Tradisi
Oleh: Redaksi   
Jumat, 27 Mei 2011 00:00
Definisi senjata adalah alat yang dipakai untuk berkelahi atau berperang. Dengan kata lain senjata merupakan alat bantu yang digunakan manusia untuk membela diri ketika terjadi perseteruan menyelesaikan konflik/masalah/perseteruan. Senjata dalam arti luas berarti alat untuk menyelesaikan konflik/masalah/perseteruan. Sedangkan Segu adalah singkatan dari kata "serba guna".
Kasegu (disingkat Segu), adalah nama senjata khas TAPAK SUCI. Senjata ini diciptakan oleh Bapak M.Barie Irsjad, Pendekar Pendiri TAPAK SUCI. Segu diabadikan menjadi lambang Anggota TAPAK SUCI.
Keistimewaan senjata Segu ini adalah bentuknya yang berlafadzkan "MUHAMMAD". Jika diperhatikan dengan seksama maka senjata ini membentuk kaligrafi yang terdiri dari huruf 'mim', 'ha', mim', dan 'dal' yang membentuk lafadz 'Muhammad' (Rasulullah SAW).
Pesan pendidikan yang terdapat pada Senjata Khas Segu ini antara lain:
  1. Lafadz 'Muhammad', mencerminkan sebagai pengikut Muhammad Rasulullah SAW.
  2. Bentuknya sederhana, mencerminkan tuntunan sikap Rasulullah SAW.
  3. Memenuhi syarat sebagai senjata untuk pembelaan diri, yaitu antara lain memenuhi unsur keperluan beragam gerak dan lintasan.
Dengan demikian  Senjata Segu yang merupakan senjata khas TAPAK SUCI memiliki makna bahwa anggota TAPAK SUCI adalah pengikut Muhammad Rasulullah SAW; berarti wajib atas dirinya dalam menyelesaikan masalah yang menyangkut dirinya, keluarganya, atau kelompoknya, untuk Ittiba' Uswatun Hasanah yang dituntunkan Rasulullah SAW; dengan penuh keyakinan dan berserah diri kepada Allah SWT; akan terselesaikannya masalah yang dihadapi. Hakikat dari sikap ini adalah keyakinan bahwa Akhlaqul Karimah yang telah dituntunkan oleh Muhammad Rasulullah SAW merupakan sumber kekuatan yang ampuh untuk mengatasi masalah dan menuju keselamatan fid duniya wal akhirat.
Senjata Segu yang asli bukanlah senjata tajam (bukan meruncing), melainkan tumpul pada ujungnya. Segu yang dibuat meruncing pada ujungnya digunakan pada acara maupun kegiatan perguruan (pembukaan), ditancapkan pada wadah/tempat tertentu (misalnya, batang pisang), dan baru dicabut setelah acara selesai (ditutup). Senjata Segu yang asli bisa ditampilkan sedangkan yang ditancapkan adalah senjata yang tajam.
TAPAK SUCI mengoperasikan berbagai macam jenis senjata mulai dari senjata pendek, senjata panjang, maupun senjata lentur. Permainan Senjata merupakan salah satu keilmuan ragawi yang diwariskan di TAPAK SUCI. Hal ini diperkuat dengan rumusan oleh Pendekar M.Barie Irsjad yang mendapat pengertian bahwa seseorang dapat melawan senjata kalau dapat main senjata. Karena itulah pada jenjang Siswa Empat diajarkan dasar senjata Toya, yang merupakan ibu dari segala macam senjata.
Penguasaan  senjata memang sudah diwarisi dari para sesepuh TAPAK SUCI. Sejak era cikal bakal TAPAK SUCI, sudah dikenal senjata Alif, yaitu senjata tunggal dari besi sejengkal, berlafadz Alif, yang diciptakan oleh Pendekar Besar M.Wahib. Bahkan menurut riwayat, Pendekar Besar M.Wahib bisa mengubah sehelai handuk menjadi sebuah senjata yang dapat diandalkan. Ada pula senjata Alif yang dikembangkan oleh Pendekar Besar M.Barie Irsjad, berukuran lebih panjang, dengan diameter yang lebih besar, dan diberi sedikit pemberat di ujungnya. Hingga kini kedua-dua senjata Alif ini masih tersimpan rapi oleh TAPAK SUCI.
Golok Mawar, dan Tombak Naga, adalah dua senjata lain yang juga diciptakan oleh Bapak M.Barie Irsjad. Golok Mawar memiliki sifat menusuk dan menggores. Sedangkan Tombak Naga memiliki sifat menusuk, menggores, dan melibat. Golok Mawar dan Tombak Naga pernah disosialisasikan pada Job Training Kader TAPAK SUCI pada tahun 1999. Pada penampilannya, Golok Mawar bisa ditampilkan dalam bentuk Golok Mawar Kembar.


Senjata GOLOK MAWAR

Senjata TOMBAK NAGA



Semoga Bermenfaat.
Dilianto jhn.
Dilianto.blogspot.com

Kung fu.

IMO... sesuatu bela diri tak terkalahkan itu, bukan dari banyaknya kamu mempelajari berbagai aliran kung fu. tetapi dari kamu mendalami salah satu alirannya. kalo kamu master kung fu dalam wing chun. mo orang jago kek gimana juga pasti kalah ma kamu..
sepengetahuan aku ya, dasar dari kung fu ada 3
1.kecepatan (speed)
2. respons (reaksi membaca serangan lawan)
3. damage (seberapa kuat pukulan mu)
nah yg sebenernya itu kamu melatih 3 hal di atas .. berlatih menangkis dan memukul dalam jurus wing chun (kalo orang belajar wing chun) ato mo berlatih menangkis dan memukul dalam jurus 8 mata angin (kalo belajar 8 mata angin).. it's up to you mo belajar yg mana^^
tapi sebaik nya.. kamu harus mendalami dulu kung fu yg sedang kamu pelajari, jangan berpindah2 ke lain hati

btw, ambil uang seribu di pegang oleh teman mu... nah kamu siap2 menangkap itu kertas dengan memposisikan dua jari telunjuk dan jempol. (posisi jari kamu juga kira2 sepertiga nya dari panjang kertas) (teman mu juga memegang kertas dengan 2 jari pula) nah kalo teman mu melepas uangnya, dan kamu berhasil menangkapnya.. berarti kamu lulus dalam tahapan 2 yaitu respon ato reaksi nya.. baru tahap 2 loh... blon yg lain..
sepele sih.. tapi aku dah coba, ini susah nya bukan main nangkap itu kertas


ini sepengetahuan aku loh ya.. bukan dari sumber2 mana pun

Kungfu Tradisional 8 Mata Angin

Kungfu 8 Mata Angin / Kungfu delapan mata angin ( Bajiquan) adalah Kungfu Rahasia kaum Muslim China, dan Kungfu Rahasia para Rahib Butongpai. Merupakan Kungfu paling mematikan dan yang terkuat didunia.


Kung Fu adalah olahraga keras sekaligus lembut pada mulanya memang untuk beladiri tapi juga sangat baik untuk kesehatan memperkuat otot, tulang dan seluruh organ dalam.
Latihan kungfu yang konstan sangat menyehatkan dan sangat efektif serta murah biayanya sekali anda menguasai anda akan memilikinya seumur hidup anda. Dengan berlatih kungfu badan dan jiwa anda menjadi sehat menghilangkan stress dan berbagai luka dalam. dengan berlatih kungfu anda tidak perlu dipijat bila anda lelah latihan kungfu yang lembut juga bisa menyegarkan tubuh dan jiwa.

Kungfu diciptakan di China melalui para biksu Shaolin dan tersebar ke seluruh dunia sejak ratusan tahun dan mempengaruhi seluruh aliran beladiri seluruh dunia.
Di China kungfu Shaolin dibedakan dua macam yaitu kungfu shaolin selatan dan utara. dulunya shaolin selatan mementingkan kuda kuda dan pukulan dan kungfu shaolin utara mementingkan kecepatan dan tendangan. namun saat ini keduanya sudah bersinergi.

Kungfu terdiri dari berbagai jenis dan tersebar luas keseluruh dunia kecuali kungfu rahasia yang disebarkan hanya pada kalangan terbatas.
jenis jenis kungfu pada umumnya yang terkenal yaitu kungfu shaolin, wing chun, Hung Gar dan Ngo Cho Kun.dll.
Kungfu rahasia contohnya: Hsing ie, Bajiquan(8 mata angin), Liu he quan dan Bagua Chang.

Sekilas mengenai Kungfu 8 mata angin.


Terdiri dari beberapa aliran tapi intinya adalah membentuk kekuatan dalam dari latihan pernafasan dan jurus. Gerakan dan tehniknya sederhana dan mengandung tenaga yang luar biasa. mempunyai gerakan gerakan lambat yang mengandung ledakan ledakan tenaga. jarang disebarkan pada umum karena bagi orang dulu kungfu umum disebarkan untuk umum tidak demikian dengan kungfu rahasia karena mematikan dan berbahaya.

The late Grandmaster Ip Man
1893-1972

Ip Man went to Hong Kong at the age of 17 to attend High School at Saint Francis College. At the time the British, who ruled Hong Kong, were using Indian and Pakistani police officers in Hong Kong. The policemen were not very supportive of the Chinese people and were often quite cruel. One day, on the way to school, Ip Man and a classmate came across an Indian police officer who was beating a Chinese lady. Both kids told the officer that if this lady was a thief or if she had done something wrong then the policeman had every right to take her into custody. But even if she was a thief, he had no right to beat her. In actuality, she had done nothing wrong. The police officer was just being cruel. And the officer, realizing that Ip Man was just a kid, took a swing at Ip Man. Unfortunately for the police officer, Ip Man had four years of kung fu under his belt. Ip Man responded to the police officers attack with what appeared to his classmate to be a very simple move, but the police officer went down with blood all over his face. Ip Man and his classmate ran very quickly to school.
Ip Man's classmate told an older man who lived in the same building about what had happened that day. The old gentleman, who was also from Fatshan, asked the young man to show him what Ip Man had done. When he saw what the young man showed him, the old man asked Ip Man's classmate to ask Ip Man to come and see him.
The next day both Ip Man and his friend went to see the older gentleman. The older gentleman asked Ip Man what type of kung fu he had studied in Fatshan. Ip man replied that it was the best type of kung fu in the world and that if he told him the old man wouldn't understand. After a little cajoling, Ip Man relented and told the old man that he had studied a famous kung fu called Wing Chun. The older gentleman replied that he had heard of it and that there was a person named Chan Wa Sheun teaching there. The old gentleman asked Ip Man to show him the Siu Lim Tao form. After the demonstration the old man said, "eh, not too great." This did not make Ip Man very happy because he felt that he was doing the best kung fu in the world.
Then the old gentleman asked Ip Man to perform his Chum Kiu form. One must remember that at this time the respect between young people and older people was greater than it is now. Ip Man was obviously unhappy with the old gentleman’s request, but he complied anyway. During his demonstration, the old man kept shaking his head and saying, "not very good." This made Ip Man very, very unhappy. At this point the old man asked Ip Man to demonstrate the Biu Gee form. Not wanting the old man to know he didn’t know the Biu Gee form, Ip Man said, "I really don't feel like showing you the form." Then the old man asked if Ip Man would chi sau with him. Ip Man happily complied, thinking that he could finally teach the old man a lesson. Ip Man threw a punch. The old man simply blocked it and threw him to the side. Ip Man got up and attempted to heal his wounded pride with another punch. Once again the old man just blocked him and threw him aside. Ip Man got up and stormed out.
The next day Ip Man's friend told him that the old gentleman wanted to see him but Ip Man didn't want anything to do with him and told his friend no. The friend reported Ip Man's response to the old gentleman. The old gentleman told the teenage boy to let Ip Man know that he was Leung Bik. The next day in class Ip Man's friend told him the old gentleman was Leung Bik. Right there, before class was over, Ip Man jumped up and went straight to Leung Bik's home. Ip Man was so excited because Leung Bik was Ip Man's Si Pak (older uncle, the youngest son of his teacher's teacher, Leung Jan).

Leung Bik lived with Ip Man for five years and learned the entire system of Wing Chun. Through out his life, Ip Man referred to Leung Bik as Si Pak. Even though both of his kung fu teachers had the same kung fu, they both had different teaching styles. Chan Wa Shun was a relatively uneducated man whose metaphors and understanding were more grounded in the earth, in the common man's language. On the other hand, Leung Bik was very educated and his metaphors and understanding were shaped by philosophy. His understanding of the principles of Wing Chun was deeper and more refined than his kung fu younger brother Chan Wa Shun. When Leung Bik died, Ip Man returned to Fatshan to help his kung fu brothers with the knowledge he had gained in Hong Kong.

In 1942, Ip Man moved back to Hong Kong to avoid the communist rule in the mainland.
The gift that Ip Man left was a legacy of virtue and honor that is all too vacant in much of today's martial arts scene. Ip Man was born in China in 1893 and began his Wing Chun training around 1903. He was literally the link between the old ways and the new ways. He was the bridge that integrated the old ways of honor and virtue with a public martial art. Without Ip Man, Wing Chun would be lost today. Not only did Ip Man popularize Wing Chun to the point that the entire world wants to learn even the worst forms of it, but he was the only disciple to ever learn from Grandmaster Leung Jan's son, Leung Bik. If you’ll recall, Leung Jan only taught 3 people his two sons (Leung Chun and Leung Bik) and Chan Wa Shun. Leung Chun never taught anyone. Leung Bik only taught Ip Man. And Chan Wa Shun taught Ip Man and a handful of others. Ip Man learned the entire system intimately. Because of his Leung Bik lineage, he could have claimed the title of Grandmaster of Wing Chun. But he did not. Ip Man was tutored in martial virtue. He considered his first teacher his Sifu, even though he learned more from his later teacher, Leung Bik. In doing so, he honored his kung fu brothers, his teachers , and Wing Chun. Ip man understood the role of tradition and honor in Wing Chun. 


Tips Belajar Kung Fu



Seni bela diri tradisionil tiongkok kung fu fighting secara umum ada dua kelompok besar, berdasarkan kondisi geografis / daerah. Sungai yangtze menjadi batas yang memisahkan kedua aliran besar tadi. Aliran pertama dikenal dengan sebutan shaolin kung fu aliran utara, dan yang satunya lagi disebut kung fu aliran selatan.

Postur orang-orang di bagian utara tiongkok lebih tinggi besar, mereka juga lebih sering berkuda (yang memerlukan kaki yang kuat). Keadaan geografis di bagian utara lebih banyak daerah lapang yang luas. Faktor-faktor tadi imembuat
kungfu fighting aliran utara lebih menekankan pada gerakan kung fu fighting dan shaolin kung fu dan teknik di kaki. Tendangan, sapuan, kuncian, dan gerakan kakinya sudah termasyhur.

Kondisi di bagian selatan tiongkok lain, keadaan alamnya juga berbeda. Tidak banyak daerah terbuka yang luas. Ukuran tubuh tidak se tinggi dan se besar orang di utara. Itulah mengapa di aliran
kungfu shaolin atau kung fu shaolin selatan lebih fokus pada pukulan dan teknik di gerakan tangan. Pukulan, kuncian, bantingan, serta gerakan tangan merupakan ciri khas dari aliran selatan (coba anda cek info lainnya di academy kungfu dan academy kung fu). Tidak aneh kalau ada ungkapan terkenal dalam seni bela diri tradisionil tiongkok yang berbunyi : “nan quan bei tui,” atau “pukulan selatan tendangan utara.” Aliran utara umumnya internal style (style dalam / lembut) sedang aliran selatan mayoritas eksternal style (style luar / keras seperti di academy kungfu dan academy kung fu). Hal ini dipengaruhi oleh situasi sejarah tiongkok.

Mayoritas aliran
kungfu shaolin atau kung fu shaolin selatan lahir dan berkembang pada abad ke 17, diantara kelompok patriot yang ingin menghancurkan dinasti ching. Itulah sebabnya aliran ini berkembang lebih cepat dan luas dibanding aliran utara. Aliran selatan juga lebih mengajarkan pukulan dan gerakan keras / eksternal lebih dulu, hal ini demi alasan waktu dan kepraktisan untuk menghadapi pasukan dinasti ching. Pendalaman teknik kungfu fighting tenaga dalam / internal difokuskan pada tingkatan yang lebih tinggi, karena memerlukan waktu yang tidak cepat. Dibawah adalah nama beberapa style terkenal dari kedua aliran besar:

1. Aliran
kungfu utara: chang quan / long fist, hsing – i (xingyiquan), pa kwa / ba gua / eight trigrams, eagle claw / cakar elang, northern praying mantis / belalang utara, monkey / monyet.

2. Aliran
kungfu selatan: hung gar / keluarga hung, ngo cho / five ancestors, choi / choy lee fut , wing chun / wing tsun, southern praying mantis / belalang selatan, lo han / orang suci, pai ho / bangau putih, nan quan / tinju selatan.

Pada beberapa dekade terakhir ada pula style baru yang dikenal sebagai kung fu aliran modern. Salah satu yang cukup terkenal ialah jet kune do (jkd). Style ini diciptakan oleh alm bruce lee siau lung.

Temukan info merarik mengenai shaolin kungfu - kungfu academy - kung fu schools - kungfu fighting - kungfu shaolin - kung fu shaolin - kungfu schools - kung fu fighting - shaolin kung fu - academy kungfu - academy kung fukungfu pada 88db.com





Pelatihan HB khusus Wingchun di Jakarta

Pelatihan kungfu Harimau Besi khusus wingchun, merupakan pelatihan reguler yang menggabungkan pelatihan meringankan tubuh(Shaolin), ketahanan badan, kekuatan badan, kelenturan(Taichi), kecepatan, meditasi pernafasan(Chikung) dan kungfu wingchun! sangat berguna untuk kesehatan-penyembuhan dan beladiri praktis, baik juga untuk wanita. Diajarkan dengan metode yang santai, simpel mudah dipahami dan bersahabat! Sudah diikuti ratusan praktisi.

Keluarga besar Harimau Besi lahir dari kesederhanaan, berkembang melalui perjuangan tak kenal lelah untuk selalu meningkatkan seluruh potensi diri, dan berbuah untuk menghasilkan sumber daya manusia yang sehat jasmani, berhati mulia, berbakti pada kemanusiaan dan tersadarkan! Sifu Julius Khang


Menu Latihan:
-Pemanasan(Semua Harus ikut)
-Meditasi(Semua Harus ikut)
-Pelatihan pernafasan tenaga dalam(Semua Harus ikut)
-Pelatihan Gin Kang(Ringan Tubuh) Loncatan, Gulingan, Jatuhan, keseimbangan, kecepatan, pelenturan.(Boleh ikut boleh tidak)
-Pelatihan Fisik, Ketahanan Badan, kekuatan badan(Boleh ikut boleh tidak).
-Dasar wingchun, kuda-kuda-langkah-pukulan-tangkisan-tendangan(Semua Harus ikut).
-Latihan Jurus panjang, Siu Nim tao, Chum Kiu, biu Tze(Hanya diikuti sesuai lama berlatih)
-Latihan Beladiri praktis(Pilihan)
-Latihan Drill Berpasangan(Semua Harus Ikut)
-Latihan Fight Bebas(Pilihan)
-Latihan Chisao(Sesuai lama berlatih)
-Latihan boneka kayu Mok Yang Jong(Diselenggarakan di Bogor)
-Latihan Pukulan satu inc(Di bogor)


Mungkin Bisa Berguna untuk Teman-Teman.
Thanks suda mampir.
By : Dilianto jhn
Dilianto.blogspot.com